April 26, 2006

manusiawi

ketika seorang hamba mengalami hal yang menyusahkan dan menyakitkan.. dia akan ingat dengan Tuhannya.. dia akan memohon pada Tuhannya.. dia akan selalu memuji dengan ayat-ayat dan bacaan-bacaan yang bernafaskan religi.. dia terus memohon.. dia terus berdoa.. dia terus menangis dan mengadu pada Tuhan.. bahkan terkadang dia bilang "Tuhan, apa salah saya?"..

ketika seorang hamba mendapat sedikit kesenangan.. heh.. siapa itu Tuhan?
dengan tertawa dia bilang "itu semua adalah karya saya.."
ketika dia belajar.. ketika dia mencoba mengejar cita2nya.. ketika dia berusaha agar mendapatkan apa yang dia inginkan.. dan ketika dia (ternyata) mendapatkan apa yang dia inginkan.. seakan-akan wajar saja ketika dia bilang "itu semua karena jerih payah saya.."

sudah lupakah dengan Tuhan? sudah lupakah dengan yang mengatur semuanya..
sebuah kata2 pembelaan lagi.. "wajar kalau manusia itu lupa.. manusia kan tempatnya salah dan lupa.." hahaha.. memang banyak yang me-manusiawi-kan lupa.. bahkan me-manusiawi-kan lupa dengan Tuhan..

ingatlah ketika seorang hamba berusaha mati2an dan hasilnya sangat jauh dari yang diharapkan.. ingat juga ketika seorang hamba berusaha di satu sisi tetapi yang dia dapat disisi yang lainnya.. bahkan, ingatlah juga ketika seorang hamba tidak pernah berusaha tetapi malah mendapatkan banyak hal yang diinginkan oleh hamba yang lain..

Ayahku yang terhormat pernah memberikan nasehat ketika aku berumur kurang lebih 20 tahun.. "lihatlah sarang laba-laba itu.. kecil kan? tapi dia tetap mendapatkan makanan.." aku terdiam.. ayahku melanjutkan lagi "ingat nak.. Tuhan itu tidak membedakan hambanya.." aku tetap terdiam.. dan beliau melanjutkan "laba-laba itu hanya menunggu.. menunggu.. dan terus menunggu.. tapi kenapa masih ada serangga yang nyasar nyangkut kesitu dan jadi makanannya? itu adalah rejeki sang laba-laba.." dan aku masih terdiam.. lalu ayahku melanjutkan "ayah dan ibumu ini.. tugasnya adalah mengambilkan rejeki buat keluarga.. yang sebenarnya itu adalah rejeki kalian.. membantu kalian mendapatkan ilmu.. masalah nanti kalian mau kerja apa terserah.. karena Tuhan pasti memberikan rejekinya pada kalian dengan cara-Nya.."

ketika aku mo balik lagi ke Malang.. Ayahku berpesan "ingat.. disana kamu cari ilmu.. bukan cari tau besok mau kerja apa.." dan aku teringat akan nasehatnya tentang sarang laba-laba..
aku berfikir.. bukankah manusia sudah mempunyai jatah rejeki yang disesuaikan dengan kemampuannya? bukankah rejeki juga merupakan salah satu ujian yang diberikan Tuhan pada hambanya? dan bukankah Tuhan tidak pernah memberikan ujian di luar batas kemampuan hambanya?

Tuhan sering bercanda dengan hambanya.. tetapi jangan sekali-sekali bercanda dengan Tuhan..

0 Comments:

Post a Comment

<< Home